bantu aku ikhlas

apa gerangan yang harus aku perbuat jika semua telah terjadi?
aku tak mampu mengubahnya meski hanya sejengkal kenyataan dari yang telah di tetapkan..
namun, aku masih punya kesempatan terhadap apa yang ada dihadapanku..
merancang gemilang masa depan dengan mengambil pembelajaran atas apa yang telah terjadi..
aku akan terus berjalan tanpa peduli pada hal yang tak menjadi prioritas tujuanku..
aku tak tahu apakah ini teguran untukku ataukah sebuah jawaban dari apa yang aku semogakan..
aku melihatnya nyata dengan mata kepalaku..
aku tertegun..
hatiku bergetar..
ya Rabb rasa apa ini?
apakah aku masih harus terus untuk melangitkan harapku?
hingga ia akan menjadi kilauan sinar diangkasa menerangi setiap jalan yang aku tempuh?
aku tak menganggapnya serius..
namun, bukankah prasangka bisa menjadi sebuah isyarat untuk menjadikannya nyata?
aku tak mampu menentukan..
karena apa?
karena aku takut ada sebagian besar dari prasangkaku adalah nafsu..
aku terus saja memanage segala hal yang datang padaku..
meskipun sempat ada gejolak aku harus terus berusaha menetralkan gejolak itu..
aku tak ingin jatuh justru karena hambatan kecil yang seharusnya bukan menjadi prioritasku..
aku hanya mendoa agar selalu ditujukan kepada yang baik untukku..
ditujukan kepada sesuatu yang aku dapat melihatnya dengan mata batin tanpa di sertai nafsu..
jika memang benar sebagian dari prasangkaku..
aku hanya berharap memang itulah yang terbaik yang ditujukan padaku..
dengannya menjadikanku untuk lebih bersyukur dan tak mencabut rasa syukur dari diriku sampai kapanpun..
namun, jika memang itu sebuah teguran terhadap diriku..
aku hanya berharap jangan pernah keburukan yang aku lakukan menjadi aib yang akan menjadikan manusia memandang buruk terhadapku..
aku hanya mampu mendoa agar aku tak pernah putus asa untuk selalu mengejar cita dan melangitkan harap.. :)