Minggu, 27 Januari 2019

aku (kembali) pamit ;)

Gambar terkait

menunduk dalam..
mencoba untuk terus dapat memahami segala hal di sekitar..
belajar untuk lebih mampu dan lebih baik dari sebelumnya..
kembali merenungi apa yang telah terjadi..
pantaskah menyalahkan diri sendiri?
pantaskah menghujat besarnya egoisme dalam diri?
pantaskah semua itu untuk dilakukan?

kini, aku sedang belajar berdiri..
berpijak atas sebuah keputusan yang entah akan (belum) kulakukan...
kini aku sedang terus berjalan tanpa mau untuk menoleh..
aku berusaha untuk tetap dapat focus pada tujuan..
aku mencoba terus berjalan meski aku tak tahu kapan aku akan terjatuh kembali..
namun,aku berharap aku tak akan jatuh untuk kesekian kalinya..
keterjatuhan ini menyakitkan, sangat menyakitkan..
sampai membuatku lupa bagaimana cara yang ampuh untuk kutempuh menghilangkan kesakitan ini..

'jangan mendekat, jika tak pernah berniat untuk mengikat'
terhenyak sejenak membacanya..
bukan kamu yang salah..
hanya akunya saja yang terlalu menganggap berlebih mungkin..
terlalu ber-ueforia dengan rasaku sendiri tanpa memandang pihak lain..
ah, egois sekali rasanya diri ini..

"jangan pernah ajari aku untuk kecewa" kata seorang teman..
ya, mungkin kamu tak pernah mengajariku untuk kecewa..
hanya saja aku mungkin terlalu berharap tinggi dan aku sendiri yang tak mampu menerima kenyataan sehingga membuatku terlalu terkecewakan..
aku pamit...
lajuku mungkin kini sedikit melambat..
karna aku tahu untuk sekedar pamit memang sulit..
tugasku kini..
aku hanya butuh untuk terus berjalan memandang apa yang dihadapan..
mencoba menghindar setiap lubang yang menghalagi jalanku..
aku tak ingin terjatuh kembali..
terimakasih telah mengajariku banyak hal..
terimakasih telah (sempat) menjadi partner terhebat..
aku belajar banyak hal darimu..
terimakasih atas pembelajaran ketegaran yang dengan sabar kau ajarkan..

aku pergi bukan meminta untuk diikuti..
aku lari bukan meminta untuk di kejar..
aku menghilang bukan meminta untuk dicari..
tidak sepantasnya kau mengejar..
tidak sepantasnya kau mencari..
biarlah Ia yang akan mempertemukan..
karna aku tahu berjuang tak sebercanda itu kok..
terimakasih.. 😇💕
aku hanya sedang terus belajar untuk memanage hatiku agar esok lebih mampu menerima setiap taqdir yang Ia gariskan..
Gambar terkait

mereka beropini, kita yang mengerti!

Gambar terkait

memang benar jika ada sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa..
" pembalasan paling menyakitkan adalah ketika mereka beropini negatif terhadap diri kita dan kita terus bergerak maju menjadi yang lebih baik dari apa yang mereka opinikan.."
itulah balasan yang pantas yang seharusnya selalu diusahakan..
oke, baiklah jika mereka menganggap remeh terhadap diri kita..
namun, jangan jadikan anggapan mereka lubang besar yang menghalangimu untuk maju..
namun, jadikan ia sebuah cambuk yang selalu melecut setiap kelelahan menghampiri langkah juangmu..
jangan terlalu menjadikan anggapan mereka sebagai beban berat..
karena hal itulah yang malah membuatmu jatuh dan susah untuk kembali berdiri..
berjuang tak seremeh opini mereka..
mereka hanya mampu berkomentar tanpa tahu apa yang kita hadapi..
terus paculah diri..
jangan menyerah hanya dengan opini yang menjatuhkan diri..
bahkan kau lebih kuat dibanding apa anggapan mereka..
engkau lebih tangguh dari apa yang mereka tahu..
engkau lebih hebat dibanding apa yang mereka remehkan..
engkau lah yang lebih tahu akan dirimu..
bukan mereka..
mereka hanya mampu berkomentar..
tutup kedua telingamu dan anggap cercaan mereka sebagai angin lalu..
terus berjalanlah maju..
teruslah mendaki dan biarkan ocehan mereka jauh tertinggal didasar..

aku teringat sebuah kisah tentang dua ekor katak yang terjatuh dalam lubang..
ketika semua yang menyaksikan tak mampu mengeluarkannya dari dalam lubang dan malah mencercanya dengan mengatakan bahwa ia tak akan pernah selamat..
satu ekor diantara keduanya patah arang dan pesimis bahwa ia akan mampu keluar darinya..
sedang satu ekor lainnya terus menanjak tanpa peduli dengan apa cercaan para katak yang berada dipermukaan bumi..
ia terus menanjak tanpa peduli dengan celaan kawan-kawannya..
sedangkan seekor katak lainnya tetap tak beranjak dari posisi semulanya..
bukan hal mudah, namun ia tetap menanjak..
hingga pada akhirnya ia berhasil keluar dari dalam lubang tersebut..

bukankah kita sebagai makhluk yang lebih istimewa dari seekor katak harus lebih berusaha kuat untuk menghadapi kenyataan yang ada?
bukankah terus menanjak dan terus memperjuangkan apa yang layak untuk di perjuangkan itu lebih baik dari pada harus mundur?
teruslah berjuang,, karna kau pantas untuk menjadi yang terhebat kawan..👧😇


#akhirmasastudy
#pejuang 6 semester
#berdiri sekokoh karang

*thaa :)

Aku Mengikhlaskanmu

Segala tentangmu selalu menjadi utama Karna kamu selalu menjadi pemeran utama pada tiap untaikan kata yang ku rangkai Bahkan segala hal tent...