menyubur harap berarti siap untuk kecewa..
siap untuk terjatuh..
siap untuk patah..
siap untuk segala resiko terburuk yang ada..
namun, tetap harus diingat..
sejatuh apapun kita nanti kita juga harus selalu punya cara untuk berdiri..
kita harus selalu bersiap untuk terus berjalan..
seburuk apapun keadaan itu..
karna hidup bukan hanya sekedar terjatuh lantas tak mau bangkit..
karna ada kalanya kita berada dibawah untuk tahu bagaimana cara meningkat..
dan terkadang kita terjatuh bukan untuk terpuruk melainkan untuk mencari jalan untuk bangkit..
namun kini, aku merasa aku sangat takut menyubur harapku..
aku sedang tidak siap untuk terjatuh..
entah untuk kedepannya aku sanggup berharap pada harap itu lagi atau tidak..
aku tak tahu aku akan melanjutkan harapku atau akan ku akhiri..
saat ini aku sangat amat takut untuk kembali pada harapku..
aku sedang mencoba untuk kembali mengoreksinya..
aku merasa aku kurang pantas untuk hal itu..
kini, untuk menyelipkannya dalam doa saja aku harus mencoba berfikir berulang kali..
akankah doaku kala itu akan bertemu dilangitNya dengan doamu?
ah, aku amat sangat takut..
ada rasa cemas berlebih yang menyeruak dalam hatiku..
kau terlampau istimewa untuk menjadi harapku..
harapan yang mungkin hanya semu..
yang tak mungkin akan terus singgah dalam kalbu..
engkau terlalu istimewa..
ah, aku merasa kerdil..
benar-benar kerdil jika harus disandingkan dengan keistimewaan dirimu..
sesak memang kurasakan..
namun, lebih menyesakkan lagi jika harapku memang tak akan pernah terkabulkan..
aku sedang berdamai dengan diriku sendiri...
berdamai dengan hatiku yang terkadang berlain arah dengan harapku..
harapku ingin bersamamu, namun hatiku mengatakan aku tak pantas untuk hal itu..