sore itu, 12 oktober 2018 selepas kumpul organisasi..
agak sedikit terbebani dengan beban yang ada..
wal akhir, aku dan seorang teman memutuskan kelantai atas bangunan baru yang masih proses pembangunan..
" thaa.. salah gak sih berharap kalau ada seseorang yang menurut kita dia itu baik?"
ha? aku tertegun kemudian tersenyum kecil..
" gimana ya la? sebenarnya sih juga gak salah.
tapi nanti ya resikonya lumayan sih.." jawabku singkat
" aku kadang berfikir, kalo aku menyebut namanya dalam do'a kok kayaknya aku egois banget gitu lho" aku hanya mengangguk.. karna memang begitulah adanya..
terlalu egois jika memaksakan seseorang selalu kita sebut dalam do'a..
" tha.. kok diem? gimana ya caranya. aku takut. takut jika kelak Allah memilihkan yang lebih baik dari yang aku anggap baik namun hatiku belum bisa ikhlas."
" iya sih la, berat. aku pernah ngobrol sama salah seorang temen.
ya sama kayak yang kamu tanyakan saat ini.
kalau aku sendiri sih lagi berusaha memanage rasa la.." senyum nyengir
" katanya doa aja yang netral.. gini..gini..
ya Allah, jika memang ia yang terbaik di sisiMu dan terbaik pula untukku maka datangkan ia di waktu yang tepat..
namun, jika Engkau telah menyiapkan yang lebih baik di sisiMu dan lebih baik untukku maka bantu aku untuk tetap ikhlas menerima apa yang telah Engkau taqdirkan.." aku tersenyum.. nyess...aku belum mampu tapi akan terus berupaya mampu..
" iya thaa, aku juga kek gitu.." ia terkekeh
" aku habis wadaan mau langsung nikah aja lah. capek jaga hati.. hahaha." lanjutnya
" berarti udah mulai bisa memanage hati la itu.. hehe"
dia tertawa seru.
tetiba suara seseorang menyaut " ciee yang udah bisa memanage hati, kalau aku sih masih harus terus berusaha la." kami tertawa serempak..
ah, begitulah urusan hati..
meski terlihat sederhana namun ketika terus mencoba memahami seluk beluknya ribet banget..
membahas urusan hati bukan masalah sepele..
bahkan ada dari sebagian orang psikisnya terganggu karna hati tak sampai untuk memiliki..
ngeri sih.. iya memang..
bahkan terlalu ngeri untuk terus di pendam dalam hati..
dan mencoba untuk mengikhlaskan juga gak semudah membalikkan telapak tangan..
hati ini mudah terbolak balik..
oke.. terkadang ia begitu lapang..
namun, satu waktu bahkan untuk menepis bayangnya saja tak mampu..
lalu bagaimana caranya?
entah, aku sendiripun masih mencoba segala cara yang aku mampui..
satu waktu hanya untuk sekedar mengingat namanya saja sudah tak bisa..
namun, satu waktu untuk melupakan bayangnya yang datang tanpa undangan pun tak mampu..
hanya mampu berdoa dan selalu mendekat kepada pemilik hatinya..
mendoa untuk selalu bisa mengikhlaskan..
dan mendoa untuk tak terjebak pada keindahan disisi dirinya..
namun, keindahan yang disisiNya lah yang patut selalu kita minta..
Ia yang maha Tahu mana hamba pilihan terbaikNya untuk diri kita..
mana yang lebih menuntun kita pada ketaatan kepadaNya setelah bersama..
lalu, untuk apa lagi mengharap kepada selain diriNya?
berusahalah untuk selalu netral dan ikhlas dalam meminta..
hingga suatu saat Ia akan berikan jawaban yang tepat bagi kita..
memberikan seorang yang kita butuhkan untuk agama dan akhirat kita..
bukan hanya dia yang kita inginkan.. 😊💕💖